Pertanyaan !
1. Tuliskan dan jelaskan besaran-besaran yang
pernah anda ketahui pada listrik!
2. Buat bagan mengenai sistem kelistrikan syaraf
manusia!
3. Buat gambar (boleh copy paste) struktur syaraf
dan jelaskan fungsi masing-masing pembentuknya!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Potensial Aksi
b. Depolarisasi
c. Repolarisasi
5. Apa yang dimaksud dengan Synapsis dan
Neuromyal Junction?
6. Jelaskan perbedaan otot lurik dan otot jantung
ditinjau dari kelistrikannya!
Jawaban
1. Listrik memiliki besaran-besaran diantaranya
sebagai berikut:
a. Tegangan listrik
Tegangan listrik yaitu perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan
volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah
arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan
tinggi menuju tegangan rendah.
b. Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik
yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan
coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari
berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroampere seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloampere seperti yang
terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi
terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam
sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.
c. Hambatan listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan antara
tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan ohm, yang
dapat dirumuskan dengan :
R = V/I dimana
: R = resistansi/hambatan (ohm)
V = tegangan (volt)
I = arus (ampere)
d. Gaya Gerak Listrik (GGL)
Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya
energi listrik yang berubah menjadi energi bukan listrik atau sebalinya, jika
satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus
persatuan muatan, dinyatakan dalam volt.
e.
Muatan listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang
dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang
berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk
menggambarkan muatan, sistem satuan internasional dari satuan q adalah coloumb,
yang merupakan 6,24 x 1018 muatan dasar, Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron
(muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif,
jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari
satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah
elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).
f.
Kapasitansi
Kapasitansi adalah ukuran jumlah muatan
listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah
ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah
kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah
+Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping, maka rumus
kapasitansi adalah:
C = Q/V Dimana C =
kapastiansi (farad)
Q = muatan (Coloumb)
V = voltase (volt)
g.
Indukstansi
Indukstansi adalah sifat dari rangkaian
elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional
terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai
indukstansi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian
ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai indukstansi
bersama. Satuan indukstansi dalam satuan internasional adalah weber per ampere
atau dikenal pula sebagai henry (H).
Indukstansi muncul karena adanya medan magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu
rangkaian elektronika mempunyai nilai indukstansi, sebuah komponen bernama
induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa
kumparan kabel/temabaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan GGL yang
dihasilkannya.
h.
Kuat Medan Listrik
Medan listrik adalah ruang di sekitar benda
bermuatan listrik dimana benda-benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini
akan merasakan atau mengalami gaya listrik arah medan listrik.
Kuat medan listrik adalah besaran yang
menyatakan gaya coloumb per satuan muatan di suatu titik.
i.
Fluks Magnet
Fluks magnetik adalah ukuran total medan
magnetik yang menembus bidang. Secara matematis fluks magnetik didefinisikan
sebagai perkalian skalar antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang yang
tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.
Besarnya :
f = B A cos q Dimana
: f = fluks magnetik (weber)
B = induksi magnetik
A = luas bidang yang ditembus
garis
gaya magnetik
q = sudut antara arah garis normal
bidang
A dan arah B
2. berikut adalah bagan mengenai sistem kelistrikan syaraf
manusia
3. Berikut ini merupakan gambar struktur syaraf
beserta fungsinya masing-masing
A. Sistem
Saraf
Sistem saraf mempunyai beberapa
fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1) Menerima
berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
2) Bereaksi
pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan
memikirkannya.
3) Menyimpan
memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4) Mengekspresikan
emosi.
5) Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf
lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
6) Mengontrol
tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
B. Saraf
Volunter/Somatik (disadari)
Saraf Volunter/Somatik
(disadari) yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya
sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial)
dan sistem saraf tulang belakang (spinal).
C. Sistem
Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem
saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk
perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem
saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1)
Sistem
saraf somatic
Sistem
saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu,
misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar
melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh,
antara lain : kaki, tangan, dan otot lurik.Saraf-saraf dari sistem somatis
menghantarkan informasi antara kulit, system saraf pusat, dan
otot-otot rangka.
2)
Sistem
saraf otonom
Sistem
saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari
atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh
diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
a. Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik
disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar
dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf
ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat disumsum
tulang belakang yang terletak disepanjang tulang belakang sebelah depan,
dimulai dari ruas tulang leher sampai tulang ekor. Masing-masing simpul
saraf dihubungkan dengan sistem saraf spinal yang keluar menuju
organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah,
dan pencernaan.
Fungsi dari
sistem saraf simpatik adalah mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah,
memperlebar bronkus, mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak
peristaltis, memperlebar pupil, menghambat sekresi empedu danMenurunkan sekresi
ludah.
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf parasimpatik
disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion
keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik
berupa jarring jaring
yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh
tubuh. Saraf parasimpatetik menuju organ yang dikendalikan oleh simpatetik
sehingga bekerja pada efektor yang sama. Urat sarafnya menuju
ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem
saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem
saraf simpatik.
Misalnya
pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan
pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
D. Sistem
Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)
Sistem Saraf Involunter/Otonom
(Tidak Disadari) sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh
yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran
pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
a)
Sistem Saraf Pusat
Sistem
saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang
sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
1)
Otak
Otak
juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran,
dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya
berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf.
a.
Otak besar (Cerebrum)
Otak
besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
Otak
besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks
otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor)
yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar
kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih
tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat,
analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di
bagian belakang.
b. Otak
kecil (serebelum)
Serebelum
mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
c. Sumsum
sambung/lanjutan (medulla oblongata)
Sumsum
lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara
otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu
tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin,
dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk
mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi
refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi,
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
2) Sumsum
tulang belakang (medula spinalis)
Fungsi
utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.Pada penampang melintang sumsum
tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam
berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor.
E. Sistem
Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran
dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung,
gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
a.
Sistem
saraf parasimpatetik memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah
mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar.
b.
Sementara
sistem saraf simpatetik berperan mengecilkan pupil, menstimulasi aliran ludah, memperlambat
denyut jantung serta membesarkan bronkus
, menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan, dan mengerutkan kantung kemih.
4. a. Potensial Aksi adalah aliran ionik positif
dan negatif yang bergerak di membran sel. Langkah awal pengelohan informasi
indra adalah transformasi energi stimulus menjadi potensial reseptor, lalu
menjadi potensial aksi pada serabut saraf. Pola potensial aksi merupakan kode
informasi mengenai dunia, walaupun kadang-kadang kode yang disampaikan berbeda
dari yang akan disampaikan. Potensial aksi ada tiap hewan. Potensial aksi juga
bisa disebut sebagai sinyal elektrokimia yang ditransmisikan dalam membran sel
neuron atau sel otot. Juga disebut impuls saraf
b. depolarisasi adalah perubahan muatan ion didalam sel dari negatif
menjadi positif. Perubahan ion tersebut akibat permiabilitas Na masuk kedalam
sel yang meningkat. Permbiabilitas Na yang meningkat akibat adanya rangsangan
pada sel (listrik, zat kimia) potensial positif didalam sel disebut potensial
reversal.
c. Repolarisasi adalah sebuah sel yang dalam keadaan istirahat terdapat
beda potensial di antara kedua sisi membrannya.
5.
A. Synapsis
Synapsis
adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis.
Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong
tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat
berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls
saraf pada sinapsis.
B. Neorom Junction
Neuromuscular junction
adalah tempat dalam tubuh tempat akson dari saraf motorik bertemu dengan otot
dalam upaya transmisi sinyal dari otak yang memerintahkan otot untuk
berkontraksi atau berrelaksasi.
6.
a. Otot Jantung Ditinjau dari
Kelistriakan
Jantung
terdiri dari 4 bagian yaitu atrium (dextra & sinistra) & ventrikel
(dextra & sinistra), atau biasanya kita menyebutnya serambi kiri, serambi
kanan dan bilik kiri, bilik kanan. Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio
Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point
penting dalam pembacaan EKG. Sel membuat otot jantung (miokardium) berbeda
dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan
supaya ion Na+ masuk kedalam sel depolarisasi.
Sel otot
jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi
komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dala sel
depolarisasi spontan menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot
miokardium. Depolarisasi sel otot jantung oleh penrambatan potensi aksi
menghasilkan kontraksi otot denyut jantung.
Perbedaan
otot lurik dan otot jantung ditinjau dari kelistrikannya adalah : Sel-sel otot
lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di
pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya
sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen
akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam,
yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai
hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila di
lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang
mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi
gelap yang melintang. Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka
termasuk otot-otot lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pda
tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot
yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang
mengelilingi mulut dan mata. Cara kerja
otot lurik Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap
serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika
di rangsangan oleh rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik
adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut
kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau
perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat.
Otot
jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain.
Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di
pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi
karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung
(kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan
gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot
jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Tabel Perbedaan Otot Lurik dan Otot Polos
Otot Jantung
|
Otot Lurik
|
konduksi cepat
|
gerak gelombang
depolarisasi serempak seluruh struktur otot
|
repolarisasi dan
periode refrakter 100x lebih lambat
|
repolarisasi dan
periode refrakter relative lebih cepat
|
depolarisasi
spontan
|
menuggu stimulus
|
ASSALAMU'ALAIKUM
BalasHapusPERMISI ..
POSTINGAN YANG SANGAT BERMANFAAT
KAKAK .. IZIN COPY YAA
TERIMAKASIH
DAN MOHON MAAF JIKA MENGGANGGU..
Sangat bermanfaat, terimakasih kak
BalasHapus