Soal dan jawaban Bioakustik:
1.
Jelaskan definisi dari bioakustik !
Bioakustik berasal dari kata bio dan
akustika, bio artinya hidup atau hayat dan akustika berarti kajian getaran dan
bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti bagian pisis pendengaran yang
tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah suatu perubahan mekanik terhadap
zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan gelombang bunyi.
Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi atau getaran molekul – molekul dan saling
beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan
gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari tentang proses
penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup.
Sedangkan definisi bioakustik menurut
para ahli ialah:
a.
Menurut Arwin Lim, Definisi
bioakustik adalah Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat
padat sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi
getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat
tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi
bahkan tidak pernah terjadi pemindahan partikel.
b.
Menurut Dr. J. F. Gabriel,
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat
dan akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah
akustika berarti bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang.
Bioakustik adalah suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat
padat yang sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan
vibrasi atau getaran molekul – molekul dan saling beradu satu sama lain namun
demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik
yaitu ilmu yang mempelajari tentang proses penerimaan pendengaran yang timbul
oleh mahluk hidup.
c.
Menurut Mashuri Kaseng, definisi Bioakustik adalah ilmu yang mempelajari tentang
suara yang diproduksi oleh binatang, manusia maupun benda lainnya. Didalam materi bioakustik ini terdapat adanya getaran, gelombang,
dan bunyi.
2.
Bagaimana pengaruh gelombang bunyi terhadap tubuh manusia!
Pengaruh
gelombang bunyi terhadap tubuh manusia diantaranya dapat dilihat pada peralatan
yang berbasis elektromagnetik seperti peralatan telekomunikasi dan elektronik
lainnya. Pengguna langsung maupun tidak langsung alat tersebut akan menyerap
energi dari gelombang elektromagnetik yang bersumber dari alat tersebut. Dengan
pesatnya perkembangan teknologi dan pemakaian alat elektronik seperti alat
telekomunikasi bergerak (handphone), microwave oven, serta peralatan
elektronik lainnya, setiap orang, disadari atau tidak, akan tersinari atau
terekspos oleh berbagai frekuensi gelombang elektromagnetik (EMF) yang
kompleks. Dengan demikian, EMF sudah mempengaruhi kondisi lingkungan. Tingkat
paparan gelombang EMF dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan
dengan berkembangnya teknologi serta penemuan peralatan EMF. Salah satu alat
EMF yang berkembang sedemikian pesatnya adalah telepon seluler (handphone),
dengan berbagai merek dan kecanggihannya.
Jenis penggunaan
peralatan yang lain juga demikian, baik di perumahan maupun dalam skala yang
lebih besar seperti industri, akan menghasilkan paparan radiasi. Paparan EMF
dapat saja diterima setiap orang, baik di rumah, di jalan raya, di kendaraan,
maupun di tempat kerja. Radiasi gelombang EMF dapat saja dipancarkan dari
berbagai peralatan, seperti generator listrik, alat rumah tangga seperti
microwave oven, dan dari alat telekomunikasi, seperti hand-phone, radio, TV,
dan lain-lain. Peralatan yang memancarkan EMF tersebut dilepas ke pasar tanpa
pengujian awal ataupun jaminan tentang kemungkinan pengaruhnya terhadap
kesehatan. Hal ini terutama terjadi pada rentang frekuensi antara beberapa
kilohertz dan beberapa megahertz. Alat-alat pada rentang frekuensi tersebut
memang telah banyak tersedia di pasar.
Memang, tidak
diragukan bahwa manfaat pemakaian listrik sangat luas. Namum, timbul
kekhawatiran bahwa paparan dari EMF, walaupun pada tingkat yang rendah, dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Kekhawatiran tersebut terus meningkat
setelah muncul hasil studi epidemiologi yang dapat menjelaskan hubungan antara
beberapa kejadian penyakit kanker pada manusia dengan hasil pengukuran daya
serta frekuensi medan listrik dan medan magnetik. Selanjutnya, peningkatan
popularitas penggunaan alat telekomunikasi perorangan baru-baru ini, seperti hand
phone (HP), telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap
radiasi/gelombang radiofrekuensi (RF). Lebih jauh, hal ini telah memunculkan
anggapan bahwa radiasi dari mobile-telephone dan base-station lah
yang sebenarnya mengakibatkan keluhan-keluhan seperti kepala pening, hilang
ingatan, dan tumor otak.
3.
Bagaimana proses terdengarnya bunyi dan komponen apa saja yang
terlibat?
Proses terjadinya bunyi yaitu saat ada getaran atau suara (gelombang bunyi) yang di
tangkap oleh daun telinga dan masuk ke saluran telinga,maka gendang telinga
bergetar.Getaran ini kemudian di teruskan melalui tulang-tulang pendengaran
menuju jendela oval. Bergetarnya jendela oval selanjutnya akan menggetarkan
cairan limfe di dalam kakula. Akibatnya timbul rangsang pada sel-sel sensoris.
Rangsang inilah yang kemudian disampaikan ke otak melalui syaraf pendengar.Di
sinilah rangsang ini di olah sehingga kita mendengar adanya suara atau bunyi.
Suara yang dapat kita dengar adalah suara yang mempunyai frekuensi 20-20.000 Hz
getaran per detik. Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa proses terdengarnya
bunyi dapat pula terjadi akibat adanya Telinga
dan proses pendengaran Organ yang berperan menerima getaran suara
Getaran tergolong sebagai energi mekanik
Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam telinga, lalu diubah menjadi energi listrik setelah diterima oleh reseptor saraf sensorik di organon korti telinga dalam.
Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam telinga, lalu diubah menjadi energi listrik setelah diterima oleh reseptor saraf sensorik di organon korti telinga dalam.
Proses pengolahan suara oleh telinga:
1.
Pada
telinga luar Aurikel (daun telinga) mengumpulkan gelombang suara untuk
diteruskan ke liang telinga. Bandingkan bentuk corong daun telinga dengan
stetoskop serta bandingkan pula fungsinya. Meatus akustikus eksternus (liang
telinga luar) yang areanya lebih sempit akan meningkatkan intensitas suara dan
diteruskan menuju telinga tengah. Bandingkan pula bentuk dan struktur liang telinga
dengan stetoskop tadi. Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas
telinga luar dan telinga tengah digetarkan dan menguatkan suara. Luas membrana
timpani kira-kira 51 mm2.
2.
Pada telinga tengah tulang-tulang pendengaran
(malleus, inkus dan stapes) menguatkan suara dengan mekanisme gaya ungkit dan
melanjutkannya menuju pembatas telinga dalam yaitu foramen ovale. Efek dari
gaya ungkit tulang pendengaran terhadap getaran suara adalah 1,3 kali. Cermati
bahwa tulang-tulang pendengaran berawal dari membrana timpani seluas 51 mm2
dan berakhir pada foramen ovale dengan luas kira-kira 3 mm2. Dengan
demikian getaran suara yang masuk ke dalam telinga mengalami amplifikasi
sebesar:
51/3 x 1,3 = 22 kali
51/3 x 1,3 = 22 kali
3.
Pada
telinga dalam Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis
(saluran setengah lingkaran). Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala
vestibuli dan skala timpani yang berisi cairan perilimfe, yang akan bergetar
meneruskan getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini akan
menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala media). Organ
korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor pendengaran. Dengan kata lain
energi mekanik berupa getaran tadi merangsang reseptor saraf sensorik
pendengaran (Nervus VIII) dan diteruskan sebagai energi listrik menuju otak
untuk ditafsirkan.
Syarat atau komponen bunyi agar dapat
terjadi dan terdengar adalah sebagai berikut.
a.
Ada
sumber bunyi (benda yang bergetar).
b.
Ada medium (zat antara untuk merambatnya
bunyi).
c.
Ada
penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi.
4.
Jelaskan dampak kebisingan bagi kesehatan !
Dampak
kebisingan bagi kesehatan diantaranya ialah:
a.
Gangguan fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi
sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba.
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi,
konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
b.
Gangguan psikologis
Gangguan
psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur,
cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan
penyakit psikosomatik berupa gastritis, stres, kelelahan, dan lain-lain.
c.
Gangguan
komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya
disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas)
atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan
cara berteriak. Gangguan ini bisa menyebabkan ter-ganggunya pekerjaan, sampai
pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda
bahaya; gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan
tenaga kerja.
d.
Gangguan
keseimbangan
Bising
yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau
melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing
(vertigo) atau mual-mual.
e.
Efek pada
pendengaran
Efek
pada pendengaran adalah gangguan paling serius karena dapat menyebabkan
ketulian. Ketulian bersifat progresif. Pada awalnya bersifat sementara dan akan
segera pulih kembali bila menghindar dari sumber bising, namun bila terus
menerus bekerja di tempat bising, daya dengar akan hilang secara menetap dan
tidak akan pulih kembali.
Tingkat
kebisingan dinyatakan dalam desible (dB) yang membandingkan tingkat tekanan
suara. Berikut beberapa contoh tingkat suara itu: 60-70 dB untuk pembicaraan
biasa, 80-90 dB untuk lalu lintas ramai dan 140-150 dB untuk bunyi mesin jet.
Tingkat maksimal yang dapat didengar telinga manusia adalah 130 dB, walaupun
dianjurkan sebaiknya manusia jangan sampai dihadapkan pada tingkat suara
setinggi itu. Intensitas suara 90-95 dB dapat merusak pendengaran.
5.
Bagaimana pencegahan ketulian bagi kesehatan !
Sebenarnya telah banyak cara ditempuh untuk
pencegahan ketulian bagi kesehatan baik oleh Kementrian Kesehatan maupun
Kementrian Tenaga Kerja dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang mewajibkan
pengurangan intensitas kebisingan di tempat kerja dan pemakaian pelindung
telinga bagi para pekerja. Masalah lain yang harus dihadapi saat ini adalah
meningkatkan kesadaran untuk semua orang terutama para remaja dan anak-anak
yang menggunakan alat-alat hiburan (IPOD,Walkman), dianjurkan untuk tidak
menghidupkan volume alat tersebut terlalu keras, maksimal hanya 50 – 60% total
volume (sekitar 80dB). Tidak boleh terlalu lama mendengarkan musik melalui alat
tersebut serta berikan istirahat pada telinga sekitar ½ - 1 jam. Gangguan
Pendengaran Akibat Bising pada awalnya akan mengenai nada-nada tinggi antara 3
– 6 KHz. Dimana nada-nada tersebut tak terpakai pada percakapan sehari-hari
sehingga penderita tidak menyadari bahwa sebenarnya ia telah mengalami gangguan
pendengaran. Baru sekitar lima tahun atau lebih, penderita sadar bahwa ia telah
mengalami gangguan pendengaran yang tentu sangat mengganggu bila akan
berkomunikasi dengan orang sekitarnya.
•
Cara
mencegahnya diantaranya juga dapat dengan menggunakan alat pelindung telinga yang sangat dianjurkan karena dapat
mengurangi kekerasan suara antara 20 – 30 dB, tetapi pemakaian alat ini sering
tidak disukai karena kurang memberikan kenyamanan pada pemakainyadiantaranya
rasa panas, gatal di telinga. Alat pelindung telinga tersebut berupa ear muff/sungkup telinga atau ear
plug/sumbat telinga. Gangguan Pendengaran Akibat Bising bersifat ketulian
saraf sehingga tidak ada satu pengobatan pun dapat menyembuhkannya serta
ketulian ini bersifat menetap selama-lamanya. Oleh karena itu kesadaran akan
bahaya bising bagi pendengaran harus dimiliki oleh masyarakat luas, sehingga
semua instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat dari muda sampai tua
dapat berpartisipasi untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya
kebisingan disekitar kita. Penyakit (penyakit yang menghambat gerakan
tulang-tulang pendengaran juga dapat diatasi dengan operasi. Penyakit yang
merusak saraf menuju kokhlea sulit diatasi)
Gambar.
Alat pendengaran
6.
Bagaimana
proses yang terjadi dan konsep kerja dari suatu alat USG ?
Konsep bekerja alat USG yaitu sebagai pemancar
dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh
generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan dengan
arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan
dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan
bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Atau dapat juga dijelaskan konsep kerja USG sebagai berikut, bahwa kinerja USG identik dengan scanner secara umum yang membedakan hanyalah data yang diterima, USG menerima data berupa gelombang sedangkan scanner menerima data berupa barang Kamus mendefinisikan USG sebagai energi yang dihasilkan oleh gelombang suara 20,000 atau lebih getaran per detik. USG menggunakan gelombang suara yang jauh di atas frekuensi, yang telinga manusia dapat diartikan. Operasi yang didasarkan pada teknologi dari transduser memancarkan gelombang suara, yang menembus tubuh manusia tanpa risiko.Memasuki tubuh, gelombang ini perjumpaan tulang dan berbagai organ dalam. Gelombang frekuensi tinggi ini kemudian dipantulkan kembali dari organ-organ dan jaringan membentuk tubuh internal gambar pada layar bagian dari sumber. Sifat refleksi memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi jenis jaringan.
Proses saat menggunakan alat USG ialah Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran per detik. Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik. Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C. Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A. Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali. Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh. Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Atau dapat juga dijelaskan konsep kerja USG sebagai berikut, bahwa kinerja USG identik dengan scanner secara umum yang membedakan hanyalah data yang diterima, USG menerima data berupa gelombang sedangkan scanner menerima data berupa barang Kamus mendefinisikan USG sebagai energi yang dihasilkan oleh gelombang suara 20,000 atau lebih getaran per detik. USG menggunakan gelombang suara yang jauh di atas frekuensi, yang telinga manusia dapat diartikan. Operasi yang didasarkan pada teknologi dari transduser memancarkan gelombang suara, yang menembus tubuh manusia tanpa risiko.Memasuki tubuh, gelombang ini perjumpaan tulang dan berbagai organ dalam. Gelombang frekuensi tinggi ini kemudian dipantulkan kembali dari organ-organ dan jaringan membentuk tubuh internal gambar pada layar bagian dari sumber. Sifat refleksi memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi jenis jaringan.
Proses saat menggunakan alat USG ialah Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran per detik. Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik. Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C. Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A. Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali. Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh. Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana
fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG
adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama
seperti pada CPU pada PC.